Wednesday 5 December 2012

 KURIKULUM?!BARU,,,,SAMA SAJAKAH?!

Dengan menghangatnya kurikulum yang baru memang tidak bisa dipungkiri apakah kurikulum Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004 ataupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 sudah mencapai targetnya atau hanya sebatas kurikulum yang tanpa perubahan signifikan contohnya masih banyak tawuran antar siswa, kurang hormat terhadap guru, hilangnya rasa nasionalisme (upacara seakan kegiatan yang biasa tanpa ada kehikmatan dalam upacara, lagu nasional banyak yang tidak hafal), budi pekerti dan akhlak anak di abaikan, wali siswa melaporkan gurunya ke polisi karena guru menghukum siswa dengan di jemur padahal memang siswanya bandel dan guru hanya untuk menegakkan disiplin (hal inilah yang menjadikan guru malas untuk mendisiplinkan anak).
             Dari KBK ke KTSP dan sekarang akan dirombak lagi menjadi Kurikulum Perekat Kesatuan Bangsa (KPKB), sebelum KPKB di terapkan mulai tahun 2013 ini, kurikulum baru akan melalui uji publik, uji publik untuk memberi kesempatan kepada masyarakat, pelaku pendidikan dan pengamat pendidikan ataupun yang terkait, untuk bisa memberi masukan agar kurikulum yang baru ini menjadi sempurna dan semoga hasilnya pun bisa memajukan pendidikan di indonesia.
            Ada beberapa pendapat tentang kurikulum baru yang manyatakan bahwa peniadaan pelajaran IPA dan IPS di Sekolah Dasar, saya juga berpendapat bahwa dalam kurikulum ini tidak tepat akan ada peniadaan mata pelajaran IPA dan IPS di SD karena muatan ilmu alam yang sangat dekat dengan masyarakat kita semisal terjadinya bencana alam, fenomena alam, hewan yang hampir punah dan bagaimana melestarikan alam, sifat dari benda dan kegunaan benda dan masih banyak lainnya, sama halnya dengan muatan ilmu sosial tentang kemasyarakatan  masih minim, dan hubungan sosial lainnya juga masih jauh dengan keramahan (hubungan sosial) kearifan budaya lokal yang ramah tamah yang  luntur di masyarakat kita.
            Sebaiknya memang mata pelajaran di SD tidak ada peniadaan suatu mapel hanya saja untuk beban materi untuk SD seharusnya tidak terlalu berat sehingga bisa membebani murid dan juga guru, siswa memang dalam hal ini materi terlalu banyak semisal pemahaman  materi ini belum selesai belum maksimal harus sudah diganti dengan materi lain karena materi masih banyak waktunya sedikit, ini yang mejadikan siswa kita yang dianggap kemampuannya rata padahal banyak anak yang belum begitu menguasi materi harus ganti materi-materi terus akibatnya pemahaman tentang materi hanya ampang (setengah-setengah) dan seperti hanya tingkat hafalan yang gampang hilang begitu saja.
            Tidak halnya dengan guru yang beban materi yang cukup banyak dan pemberian pemahaman yang kurang merata karena hanya mengejar tuntasnya materi. Mungkin hal ini mudah teratasi pada sekolah unggulan atau beprestasi tapi sangat berbeda sekali ketika keadaan sekolah yang serba kekurangan semisal sarana dan prasarana tidak ada, kompetensi guru yang rendah dan referensi buku mata pelajaran tidak ada.
            Terlepas dari itu semua semoga dalam uji publik kurikulum baru ini banyak beberapa masukan dari elemen masyarakat sampai steakholder pendidikan kita sehingga kurikulum ini menjadi sempurna yang dapat mencetak kualitas pendidikan yang baik dan integritas anak didik yang tinggi, tidak hanya pencapaian pada nilai akademik yang tinggi dan penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang canggih, tanpa mengenyampingkan iman dan taqwa kepada tuhan, akhlak siswa, budi pekerti, sikap dan perilaku, cinta tanah air dan nasionalisme, agar nantinya anak didik yang lepas dari pendidikka atau lulus dari sekolah bisa di pertanggung jawabkan dari segi intelektual, iptek, mental dan spiritual dan berkarakter bangsa yang diantaranya, mempunyai kualitas diri yang baik, jujur, amanah, disiplin, mandiri, kraetif, inovatif dan lain-lain.
            Dan semoga dalam perubahan kurikulum ini saya selaku pelaku pendidik sangat perihatin terhadap keadaan pendidikan sekarang yang bisa di gambarkan seperti pohon mangga yang terlihat dari jauh sangat hijau, daunnya rimbun dan buahnya banyak  padahal pada saat kita dekati banyak sekali benalu (kemaduan) yang menempel dan ikut menghijaukan pohonnya. Dan semoga dengan semangat kurikulum baru ini bisa membuang benalu atau kemaduan yang ikut menghijaukan pendidikan tidak dengan kebijakan-kebijakan sesaat yang bisa memperburuk pendidikan kita sendiri seperti karakter benalu yang ikut menghijaukan tetapi menggerogoti juga. Dan hanya tidak seperti sensasi perubahan-perubahan kurikulum hanya judulnya saja dan pada akhirnya sama saja. Tanpa mampu menciptakan generasi yang berkarakter bangsa dan meningkatkan rasa nasionalisme

No comments:

Post a Comment

koment ya..